Tentang blog ini

Blog ini berisi rekaman untuk selalu "take in the good" - meresapi sisi baik, indah, dan menyenangkan dari berbagai pengalaman. Upayaku mempertahankan emosi positif, meningkatkan rasa syukur, dan selalu merayakan kebaikan.

Sunday, April 29, 2012

Murdoch Multicultural day

Acara acara bertemakan multikultural adalah salah satu keunikan masyarakat Australia. Karena itu, waktu satu teman mengajak ku untuk hadir di Murdoch University, di acara multikultural mereka, aku merasa perlu hadir. Murdoch University, konon adalah kampus yang paling beragam asal negara dan etnis pelajar internasionalnya di Australia Barat. Kebetulan teman2 di Murdoch Indonesia Student Association (MUISA), selain membuka stall makanan, juga ingin menampilkan permainan angklung dan tarian bali. Peluang untuk refreshing di satu siang Autumn yang cukup cerah dan sejuk.

Suasana dan aroma tradisi yang berbeda langsung terasa di arena acara waktu aku datang. Setiap kelompok mahasiswa yang berasal dari negara-negara yang berbeda unjuk ciri khas negara mereka. Yang tidak luput dari pandangan ku adalah cukup banyaknya mahasiswa asal Timur Tengah. Termasuk negara-negara yang situasinya sedang kacau seperti Libya misalnya. Jadilah ada cerita-cerita tentang seretnya dana beasiswa, dan gangguan pengelolaan biaya hidup. Di depan stand teman2 MUISA, aku juga melihat kumpulan mahasiswa dari Bhutan, yang dengan semangat menonjolkan khazanah budaya mereka. Dengan wajah campuran seperti orang Nepal yang unik, para mahasiswa dari negara “mungil” yang terselip antara India dan China ini terlihat penuh percaya diri saja.

Tidak sedikit sebenarnya mahasiswa-mahasiswa dari negara-negara “dunia ketiga” yang masih tergolong “terkebelakang” bertebaran di Perth. Sebutlah misalnya Srilangka, Kambodia, Vietnam, dan yang sekelasnya. Mereka datang dengan semangat untuk mengubur masa lalu, meninggalkan tanah air mereka, mengubah nasib dan masa depannya di Perth. Tidak ingin mengalami keporak-porandaan tanah air mereka.

Ini memberiku pandangan bahwa seharusnya mahasiswa dari Indonesia seperti aku harus bisa unjuk gigi percaya diri di antara percaturan mahasiswa Internasional di mana mereka sekolah. Indonesia adalah negara besar, sarat dengan hal-hal yang bisa dibanggakan (well, sort of ..). Paling tidak, bisa dibilang lebih baik dari negara-negara tertentu tadi. Fasilitas yang diberikan pemerintah untuk beasiswa juga tidak jelek-jelek amat.

Walaupun melintas pikiran-pikiran di atas, bukan itu yang aku bicarakan dengan teman2 waktu ngumpul sambil menikmati penganan dan performance acara. Itu terlalu berat untuk niat meringankan beban menulis laporan. Seperti biasa, acara ngumpul-ngumpul ini kesempatan untuk saling bercanda. Mencoba rileks dengan progres studi. Menertawakan gerak lamban menuju deadline, atau mengolok-olok pencairan beasiswa. Mencoba tampil ceria, demi menghidupkan terus bara semangat menuntaskan studi, yang kadang-kadang redup dan sayup-sayup.

No comments:

Post a Comment