Tentang blog ini

Blog ini berisi rekaman untuk selalu "take in the good" - meresapi sisi baik, indah, dan menyenangkan dari berbagai pengalaman. Upayaku mempertahankan emosi positif, meningkatkan rasa syukur, dan selalu merayakan kebaikan.

Sunday, August 23, 2020

Congrats Uni Jasmin, You’ve made it

Pernah kecewa tidak lulus program studi PTN idamannya, dia mengulang sampai dua kali untuk ikut ujian SBMPTN. Lagi-lagi dia harus sedih. Tapi pelan-pelan, sepertinya Jasmin bisa menerima kondisinya, kuliah di prodi Ilmu Komunikasi U-Bakrie. Saya sendiri optimis, alternatif kuliah yang dia jalankan di U-Bakrie itu, sama sekali tidak salah. Akreditasi prodi Ilkom adalah A, pengelola dan dosennya hebat-hebat, alumninya tersebar di berbagai perusahaan bereputasi. Lebih dari cukup, dari apa yang dibutuhkan seorang mahasiswa untuk menyiapkan diri sebelum berkarier. Peran perguruan tinggi, dalam memfasilitasi kesiapan berkarier mahasiswa, atau employability, kini sudah berbeda. Perannya semakin berkurang. Mahasiswa sekarang – dimana pun dia kuliah – punya opsi lebih banyak untuk menyiapkan dirinya. Mereka bisa bergabung dengan komunitas, belajar sendiri lewat kursus online. Mereka bisa temukan referensi dan memperoleh akses, baik yang bersifat pengetahuan, kecakapan, atau kepada figur yang menginspirasi dengan jauh lebih mudah. Itu yang selalu saya tekankan ke Jasmin. Alhamdulillah sepertinya dia sepakat. Dia aktif kembangkan dirinya lewat komunitas-komunitas sejak tahun pertama kuliah. Dia melibatkan diri pada proyek-proyek volunteer, dimana dia berkesempatan mempraktekkan pelajaran, sekaligus meningkatkan kecakapan sosial dan organisasinya. Jasmin aktif di organisasi Lingkaran, Matahari Kecil, hingga TedX Jakarta. Dia pernah magang di tempat bereputasi, Isobar dan kini masih berlangsung di OVO, dengan pekerjaan yang sesuai dengan bidang kuliahnya di lingkup kehumasan. Dengan dia kuliah di U-Bakrie –bonusnya untuk saya –, Jasmin cuma di charge 50% dari skema fee kuliah yang didapatnya. Yang buat saya lebih senang, saya punya kesempatan lebih sering bersamanya di mobil, pergi dan pulang kuliah. Sesuatu yang lumayan mewah untuk orang tua yang anaknya kuliah di kota besar seperti Jakarta. Tidak terasa, sudah empat tahun dia jalankan keputusannya. Sama seperti saat dia mulai kuliah, saya sama-sekali tidak merasa dia di tempat yang keliru. Malah, dari waktu ke waktu, optimis dia memperoleh apa yang seharusnya didapat dan dijalani oleh seorang yang kuliah. Sangat bersyukur kini dia sudah selesai tepat waktu. Sabtu kemarin, dia sukses mempertahankan skripsinya. Bagi saya, ini adalah tanda dia menggunakan sebaik mungkin kepercayaan yang diberikan kepadanya. "Kepercayaanlah", bukan yang lain, yang paling mahal, yang diberikan setiap orang tua pada anaknya yang kuliah. Congrats Uni Jasmin Alya, You’ve made it. Good luck for your next, more challenging endeavor.

No comments:

Post a Comment