Berkat FB dan Whatsapp, aku kembali berhubungan dengan sahabat akrab di SMP yang kini menetap di Hongkong. Layaknya dulu waktu teenager, kami pun saling chat termasuk berlama-lama lewat telpon. Tapi bukan itu yang penting dalam posting ini. Ada yang berubah pada sahabat itu. Kerja di perusahaan multinasional, sempat tinggal di London, dia sekarang terkesan alim. Sangat alim, bahkan. Katanya, dia merasa benar-benar ingin “masuk Islam”. Dia sampaikan informasi website ceramah agama dari seorang professor bahasa Arab dan pendiri Bayyinah Institute dari Amerika, Nouman Ali Khan. “Insya Allah pandangan kau tentang Al-quran berubah. Coba lihat video2 nya, download mp3 nya”. katanya. Saran yang baik, dan tidak ada salahnya untuk dicoba.
Beberapa file video dan mp3 nya segera pindah ke Ipod ku. Sengaja kusisihkan waktu untuk menyimak materi kajiannya. Harus diakui, amazing. Brother Nouman punya pengetahuan canggih soal Al-quran dan aplikasinya. Kesimpulan ku atas teman tadi, pengalaman beragamanya meningkat mutunya karena ketekunannya mempelajari materi-materi agama. Kalau mau advanced dengan pengalaman beragama, tidak ada jalan lain; harus proaktif menambah ilmunya. Membaca ratusan jurnal akademik, berpuluh-puluh buku tentang yang jadi kajian PhD ku, mengapa tidak menyempatkan diri belajar agama?
Kini, bukan hanya beberapa file saja yang sudah pindah ke Ipod ku dari situs web Nouman Ali Khan dan Bayyinnah Institute. Hampir semua kajian tafsir Juz Amma’ dan ceramah-ceramah aku download. Aku juga ikut berlangganan postingannya supaya selalu update. Kadang di akhir pekan, teman tadi menelpon dan kami berdiskusi agama sambil sesekali bernostalgia.
Alhamdulillah, mendengarkan, mempelajari materi-materi agama lewat MP3 dan video ini sudah mulai jadi kebiasaan. Setiap hari, aku bisa mendengarkan atau melihat video agama 1-2 jam. Dugaan sahabat tadi tidak meleset. Pandanganku atas al-quran dan pengalaman beragama pun berubah. Tranquillity, as the fruit of Iman …pelan-pelan mulai lebih sering aku rasakan dari sebelumnya.p>
Menyelesaikan PhD, aku harap jerih payahku dan pengorbanan yang kulakukan hasilnya maksimal; sesuatu yang Beyond PhD. Gelar PhD dan kecakapan yang melekat di dalamnya, Ya. Produk sampingan dalam bentuk buku, Ya. Produk sampingan dalam bentuk modul pelatihan, Ya. Peningkatan wawasan dan mutu pengalaman beragama? Why Not? It seems a perfect combination anyway ..
Insya Allah ..
Allahu Akbar. Semoga Allah menjadikan kita istiqamah dalam upaya kita untuk semakin mendekat kepada-Nya. Amin Yaa Robbal 'Alamin.
ReplyDelete