tag:blogger.com,1999:blog-68121220256219891402024-02-19T00:21:27.362-08:00Living in the presentM. Taufiq Amirhttp://www.blogger.com/profile/05907847855732957454noreply@blogger.comBlogger39125tag:blogger.com,1999:blog-6812122025621989140.post-44936526745199389212020-08-30T04:00:00.003-07:002020-08-30T04:00:48.507-07:00Menjadi pembicara di webinar TVOne.<div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbcw-lCmjxlhpASX5EORw_2GD-13nFnU-a_sRae6fGoc_Vx_pBpxMsT8E___HgI7Gb29wekA3U9k7eemKiC4qsOQLJMoJuXS-SSVCyqB253TzOBvRP_8_7FLCye-I9ztDgthkw5EglArgR/s982/PL+TV+one.jpeg" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: none;"><img alt="" border="0" width="320" data-original-height="551" data-original-width="982" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbcw-lCmjxlhpASX5EORw_2GD-13nFnU-a_sRae6fGoc_Vx_pBpxMsT8E___HgI7Gb29wekA3U9k7eemKiC4qsOQLJMoJuXS-SSVCyqB253TzOBvRP_8_7FLCye-I9ztDgthkw5EglArgR/s320/PL+TV+one.jpeg"/></a></div>Ini adalah acara kerjasama TVOne Academy dengan Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat U-Bakrie, untuk rekan-rekan supervisor di TVOne. Acara ini penting bagi keduabelah pihak, dan saya berkesempatan untuk berikan beberapa materi baru.
Walaupun panitia sudah punya judul, saya merevisinya menjadi Positive Leadership: Thrive in the pandemic era. Penekanan materinya adalah pada cara pandang melihat pandemik sebagai krisis, dan berupaya mencari solusi ke depannya. Pemimpin punya peran signifikan disini, karena itu dirinya lah yang harus “thrive” terlebih dahulu, sebelum ia memberi efek serupa pada timnya. Beberapa tips praktis dibahas di agenda webinar ini.
Walaupun tertunda 30 menit, dan sempat bikin agak panik, acara berlangsung lancar. Materi bisa terliputi, walau di beberapa bagian ada yang dikebut. Peserta cukup antusias, terlihat dari pertanyaan dan komentar. Beruntung ada peserta yang dapat mengangkat suasana, dengan celetukan dan komentar yang heboh. Alhamdulillah “Teaching as learning” masih terjadi, input dan pertanyaan memberikan wawasan baru untuk saya sebagai pembicara. Bonus: dapat beberapa teman baru yang menyenangkan.
M. Taufiq Amirhttp://www.blogger.com/profile/05907847855732957454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812122025621989140.post-43769042713382902642020-08-23T09:09:00.004-07:002020-09-04T21:38:36.826-07:00Congrats Uni Jasmin, You’ve made it<div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3tSsO7DfypQ3shWllz8ZfxbQYTIDj2w05_Ep60Lo7utUmIVVhiADpbRVi9ByYfRD4ngL0GmDGkoMgSeI0QwRObIPvSCuwGxo40YPczkSiTf4DqyfX5_Tz3M014ml15SdyAK7yVgic6zRl/s1280/jasmin+.jpeg" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: none;"><img alt="" border="0" height="320" data-original-height="1280" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3tSsO7DfypQ3shWllz8ZfxbQYTIDj2w05_Ep60Lo7utUmIVVhiADpbRVi9ByYfRD4ngL0GmDGkoMgSeI0QwRObIPvSCuwGxo40YPczkSiTf4DqyfX5_Tz3M014ml15SdyAK7yVgic6zRl/s320/jasmin+.jpeg"/></a></div>Pernah kecewa tidak lulus program studi PTN idamannya, dia mengulang sampai dua kali untuk ikut ujian SBMPTN. Lagi-lagi dia harus sedih. Tapi pelan-pelan, sepertinya Jasmin bisa menerima kondisinya, kuliah di prodi Ilmu Komunikasi U-Bakrie.
Saya sendiri optimis, alternatif kuliah yang dia jalankan di U-Bakrie itu, sama sekali tidak salah. Akreditasi prodi Ilkom adalah A, pengelola dan dosennya hebat-hebat, alumninya tersebar di berbagai perusahaan bereputasi. Lebih dari cukup, dari apa yang dibutuhkan seorang mahasiswa untuk menyiapkan diri sebelum berkarier.
Peran perguruan tinggi, dalam memfasilitasi kesiapan berkarier mahasiswa, atau <i>employability</i>, kini sudah berbeda. Perannya semakin berkurang. Mahasiswa sekarang – dimana pun dia kuliah – punya opsi lebih banyak untuk menyiapkan dirinya. Mereka bisa bergabung dengan komunitas, belajar sendiri lewat kursus online. Mereka bisa temukan referensi dan memperoleh akses, baik yang bersifat pengetahuan, kecakapan, atau kepada figur yang menginspirasi dengan jauh lebih mudah.
Itu yang selalu saya tekankan ke Jasmin. Alhamdulillah sepertinya dia sepakat. Dia aktif kembangkan dirinya lewat komunitas-komunitas sejak tahun pertama kuliah. Dia melibatkan diri pada proyek-proyek <i>volunteer</i>, dimana dia berkesempatan mempraktekkan pelajaran, sekaligus meningkatkan kecakapan sosial dan organisasinya. Jasmin aktif di organisasi Lingkaran, Matahari Kecil, hingga TedX Jakarta. Dia pernah magang di tempat bereputasi, Isobar dan kini masih berlangsung di OVO, dengan pekerjaan yang sesuai dengan bidang kuliahnya di lingkup kehumasan.
Dengan dia kuliah di U-Bakrie –bonusnya untuk saya –, Jasmin cuma di charge 50% dari skema fee kuliah yang didapatnya. Yang buat saya lebih senang, saya punya kesempatan lebih sering bersamanya di mobil, pergi dan pulang kuliah. Sesuatu yang lumayan mewah untuk orang tua yang anaknya kuliah di kota besar seperti Jakarta.
Tidak terasa, sudah empat tahun dia jalankan keputusannya. Sama seperti saat dia mulai kuliah, saya sama-sekali tidak merasa dia di tempat yang keliru. Malah, dari waktu ke waktu, optimis dia memperoleh apa yang seharusnya didapat dan dijalani oleh seorang yang kuliah. Sangat bersyukur kini dia sudah selesai tepat waktu.
Sabtu kemarin, dia sukses mempertahankan skripsinya. Bagi saya, ini adalah tanda dia menggunakan sebaik mungkin kepercayaan yang diberikan kepadanya. "Kepercayaanlah", bukan yang lain, yang paling mahal, yang diberikan setiap orang tua pada anaknya yang kuliah. Congrats Uni Jasmin Alya, You’ve made it. Good luck for your next, more challenging endeavor.
M. Taufiq Amirhttp://www.blogger.com/profile/05907847855732957454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812122025621989140.post-78935662243025976042017-09-03T02:18:00.003-07:002017-09-03T02:20:33.345-07:00Pameran Semanggi Kita<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_olBh3iOI2Lm1sCTJOYXIhohXcyrrIRWJKLmE7DQ75ag_6VDT0NIYlOZtPUwzqKJy3mIn6GSi9NNrovqWc-3GbRyv1V7SnDPflS56h5HfEg85Jyx4TRelF6wbE5iJjRlBIWm5OHShH1Bu/s1600/semanggi+kita.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_olBh3iOI2Lm1sCTJOYXIhohXcyrrIRWJKLmE7DQ75ag_6VDT0NIYlOZtPUwzqKJy3mIn6GSi9NNrovqWc-3GbRyv1V7SnDPflS56h5HfEg85Jyx4TRelF6wbE5iJjRlBIWm5OHShH1Bu/s320/semanggi+kita.jpg" width="320" height="180" data-original-width="960" data-original-height="540" /></a>Punya anak yang beranjak dewasa susah-susah gampang. Mereka, dari generasi yang mungkin saja cara berpikirnya beda. Kondisi lingkungan, sosial, teknologi yang mereka alami benar-benar tak sama dengan yang orang tuanya alami 20-30 tahun yang lalu. Dengan perbedaan itu, berharap mereka mengikuti semua yang kita pikirkan sepertinya berlebihan. Tapi mungkin kita tetap bisa menyusupkan hal-hal yang prinsip, setidaknya.
Karena itu, kalau ada kesempatan untuk jalan di akhir pekan bareng dengan anak-anak, aku langsung lakukan. Kebetulan kakak Andrea punya selera serupa dalam seni, kami menyukai pameran-pameran seni. Minggu lalu kami jalan lihat pameran Semanggi Kita Berkarya Untuk Indonesia, yang terinspirasi dari proyek jembatan Semanggi. Disamping bisa memuaskan hasrat melihat karya-karya kreatif, melihat kakak mengapresiasi karya-karya itu juga kesenangan tertentu. Saya termasuk yang percaya, seni dapat membangun kapasitas emosi yang diperlukan dalam banyak hal. Sambil kami menyaksikan, mengomentari, diskusi, di sanalah kesempatan untuk memberi berbagai nilai-nilai yang penting untuk mereka anut.
M. Taufiq Amirhttp://www.blogger.com/profile/05907847855732957454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812122025621989140.post-81581518676334043782017-09-03T01:55:00.001-07:002017-09-03T01:55:58.672-07:00Asian Literary Festival 2017<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTLz1QKC3AvkPih0urKQl63L0rPuBqr_4EyIU1kF4C4Mr1i9H8JE_1rpbaM2Lbcpw8Bs5v4D8ygYnRr8DLhHSnCkwMOdrQkK933KvOuFmIAyXmPtuE7oNSugluGAuZ9o8CMfWnQvHdOCGn/s1600/uni+ALF.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTLz1QKC3AvkPih0urKQl63L0rPuBqr_4EyIU1kF4C4Mr1i9H8JE_1rpbaM2Lbcpw8Bs5v4D8ygYnRr8DLhHSnCkwMOdrQkK933KvOuFmIAyXmPtuE7oNSugluGAuZ9o8CMfWnQvHdOCGn/s320/uni+ALF.jpg" width="270" height="320" data-original-width="809" data-original-height="960" /></a>Asian Literary Festival 2017 diselenggarakan pada tanggal 3-6 Agustus lalu. ALF pun jadi agenda tahunan saya, karena selalu ada pembicara menarik untuk diikuti sesinya atau buku yang perlu dibeli. Tapi tahun ini beda, karena uni Jasmin Alya tertarik untuk ikut bekerja secara volunteer di event ini. Ini bagus untuk dia karena beberapa hal: Pertama dia memiliki akses ke perbincangan, isu, karya-karya sastra dari kawasan Asia yang menarik. Kedua, secara tidak langsung dia membangun kapasitas untuk bekerja sama dalam tim dan juga sekaligus kapasitas prosocial, keinginan membantu orang lain. Ketiga, karena beasiswa untuk studi lanjutnya ke luar negeri adalah satu dari ultimate goalnya, portofolio terlibat dalam kegiatan volunteerism menjadi salah satu kunci penting.
Well-done Uni, really appreciate for your decision.
M. Taufiq Amirhttp://www.blogger.com/profile/05907847855732957454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812122025621989140.post-29976068443914715102015-10-18T07:37:00.000-07:002015-10-18T07:37:17.719-07:00Glenn Fredly Konser Menanti Arah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBy_82DEvdA0pKSTsECXKgYvYMGB6R-F99tr6J6B2070RxoBSDyEtPKTswR2TXMM_5lJxms77a3D8ZklieJMxv4UhBQCmSjOrwHNc2TtTo-1hULaXLrS9pY32qRAaY0_qEq3lmLPH033BF/s1600/6.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBy_82DEvdA0pKSTsECXKgYvYMGB6R-F99tr6J6B2070RxoBSDyEtPKTswR2TXMM_5lJxms77a3D8ZklieJMxv4UhBQCmSjOrwHNc2TtTo-1hULaXLrS9pY32qRAaY0_qEq3lmLPH033BF/s320/6.JPG" /></a></div>Bagi mereka yang suka musik, menonton langsung liveshow penyanyi atau grup musik favoritnya selalu menjadi sebuah pengalaman tersendiri. Dari hanya menikmati alunan atau hentakan nadanya, dari menyanyikan serta meresapi makna liriknya, kita juga bisa menyaksikan bagaimana seluruh penampil menafsirkan seluruh komponen lagu. Keseluruhan kehebatan lagu itu terasa utuh kita rasakan.
Perasaan itulah yang aku rasakan kemarin malam, saat menonton konser Glenn Fredly: Menanti Arah. Perasaan itu semakin lengkap dan penuh ketika menyaksikan bagaimana 2 anak gadisku, Jasmin dan Andrea, yang juga menyukai Glenn begitu menikmati konser itu. Kami biasa memutar lagu-lagu Glenn di mobil dan di kamar, dan malam itu kami bisa nyanyi dan sesekali goyang bersama.
Glenn adalah salah satu penyanyi dan pencipta lagu hebat di Indonesia. Menikmati konsernya malam itu, memutarlagi ingatan bagaimana dia memulai kariernya secara professional sebagai penyanyi grup Funk Section tahun 1995. Pastilah dengan usaha keras, kesungguhan dan keberanian mencoba ia bisa menjadi sosok yang hebat saat ini. Lagu-lagu ciptaannya banyak yang menjadi hits dan selalu ditunggu-tunggu penggemar musik di Indonesia.
Dengan upaya keras juga agaknya Glenn mampu pushing the envelope, meraih pencapaian demi pencapaian tinggi dalam kariernya. Selain karya album musik, Glenn kini sering terlibat aktif menghasilkan film-film dimana Original Soundtrack selalu diciptakan Glenn. Membayangkan kemajuan karier Glenn, memberi gagasan bagaimana seseorang seharusnya bertumbuh dan berkembang, dan itu cukup untuk memercikkan sebuah semangat. Juga niat untuk mengalami pertumbuhan yang sama.
A night to remember and to be grateful.
M. Taufiq Amirhttp://www.blogger.com/profile/05907847855732957454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812122025621989140.post-9562043163024843432015-09-26T02:16:00.001-07:002015-09-26T02:16:23.288-07:00Menang hibah buku teks Kemenristek Dikti 2015<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0J5u5SP_Yv-PrWtpdNZzJhEyqksMaymbpVLOaphIXZKijxP1r3m0NRyhXEO06sd5uzLGpDX532oUswYdelJc38qH-QoWHeooHxX0YJT93aSkeGaqeapsfDbCyTq_i7nRtO0jM_o-H2wlf/s1600/buku.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0J5u5SP_Yv-PrWtpdNZzJhEyqksMaymbpVLOaphIXZKijxP1r3m0NRyhXEO06sd5uzLGpDX532oUswYdelJc38qH-QoWHeooHxX0YJT93aSkeGaqeapsfDbCyTq_i7nRtO0jM_o-H2wlf/s320/buku.jpg" /></a></div>Alhamdulillah naskah draft buku “Corporate Entrepreneurship and Innovation” yang sedang dalam proses penerbitan, memenangkan program hibah buku teks Kemenristekdikti 2015. Program hibah ini dikhususkan untuk naskah buku hasil karya dosen di Indonesia yang siap diterbitkan. Dirjen Dikti memfasilitasi dosen dengan dana hibah dan proses pendampingan dan editing demi peningkatan mutu naskah yang diusulkan. Penyelesaian naskah dan pemerolehan hibah ini sesuai dengan “road map” yang aku rancang sebelumnya untuk proyek penulisan buku ini: membuat modul pelatihan corp.entrepreneurship - membangun kurikulum Managing Innovation untuk program Magister Manajemen - dan menghasilkan naskah buku teks sekaligus memperoleh hibah.
Pencapaian ini melegakan mengingat kerja berbulan-bulan dengan cara “tiarap” dan proses “sprint” 1 bulan terakhir menjelang deadline penyerahan naskah ke Dikti. Terasa terbayar semua energi, waktu dan konsentrasi yang dicurahkan. Menjadi lebih istimewa, karena pada bulan Februari 2015 yang lalu, buku ku yang lain, “Merancang Kuesioner” juga memenangkan program hibah buku ajar – buku yang sudah diterbitkan – Kemenristek Dikti 2015.
Untuk menghasilkan sebuah buku, keterampilan menulis, wawasan serta akses bahan bacaan memang penting. Tapi bagaimana seorang penulis bertahan disaat-saat akhir penyelesaian draft, persistensi menjadi kuncinya. Syukurlah pengalaman-pengalaman menulis buku-buku sebelumnya membuatku bisa melewati masa-masa kritis penyelesaian naskah ini.
M. Taufiq Amirhttp://www.blogger.com/profile/05907847855732957454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812122025621989140.post-91011273045337605842015-09-26T01:11:00.002-07:002015-09-26T01:14:12.752-07:00Workshop “Structural Equation Modeling”<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1oYdjG7siWa5WeFrUMWx1ugQWt47TPofkaB00Yn96o-B2ea0aXgLsPsfpw3slGtHPQh4T1yys8v2UQlLCx6FBrNrX1IiseQNBV2Ng5jgjhxNHxAWVjiX6wGZNq0_fMi2QDrrs76o-fbr6/s1600/IMG-20150131-WA0003.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1oYdjG7siWa5WeFrUMWx1ugQWt47TPofkaB00Yn96o-B2ea0aXgLsPsfpw3slGtHPQh4T1yys8v2UQlLCx6FBrNrX1IiseQNBV2Ng5jgjhxNHxAWVjiX6wGZNq0_fMi2QDrrs76o-fbr6/s320/IMG-20150131-WA0003.jpg" /></a></div>Program Doctor Research in Management BINUS University, mengundangku untuk memfasilitasi workshop <i>Structural Equation Modeling (SEM) using AMOS </i>pada 6 Juni 2015 yang lalu. Ini adalah kali kedua aku memfasilitasi mahasiswa program doktor di sini, setelah sebelumnya memberikan materi sejenis dengan tema Scale Development pada tanggal 2 Februari 2015.
SEM merupakan sebuah pendekatan statistika yang kompleks dan rumit, namun sangat canggih dalam menjawab berbagai pertanyaan riset. Desain riset yang aku jalankan saat studi S3 memaksaku untuk memahami dan mampu menggunakannya, setidaknya untuk beberapa tujuan penelitian.
Seperti biasa, interaksi yang terjadi dalam workshop serupa ini bukan saja kesempatan untuk berbagi, tapi aku juga mendapat banyak input dengan beragamnya masalah penelitian peserta.
Khusus untuk dosen, kemampuan menjalankan SEM dengan AMOS sebuah peluang untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dengan terbukanya banyak desain penelitian. Mereka bisa mengajak para mahasiswa meneliti dengan hal-hal baru yang belum banyak jadi perhatian.
Semoga semakin banyak pihak yang dapat memanfaatkan workshop ini.
M. Taufiq Amirhttp://www.blogger.com/profile/05907847855732957454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812122025621989140.post-61184204084491506452015-01-25T01:28:00.002-08:002015-01-31T20:14:40.286-08:00KeyNote Speaker di Unibraw<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbXrHBihV6s4wRTyFmZmoutKPZs9U3fQ1v0VgCShvgIongcjsU2fD10jc4E9ZIJOyzGbJ3GAXtiPmslvFyn8enKIy6Xd1ZXaajFmUMu_a3RII7sdUzm2TaR4oDtTHcATIhf3-Nt47fCgh9/s1600/@unibraw.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbXrHBihV6s4wRTyFmZmoutKPZs9U3fQ1v0VgCShvgIongcjsU2fD10jc4E9ZIJOyzGbJ3GAXtiPmslvFyn8enKIy6Xd1ZXaajFmUMu_a3RII7sdUzm2TaR4oDtTHcATIhf3-Nt47fCgh9/s320/@unibraw.jpg" /></a></div>Hal baik tidak jarang datangnya tak terduga. Mencari jurnal terakreditasi yang potensial, saya kontak satu relasi di Universitas Brawijaya, Dr. Dodi Irawanto. Terakhir kali kontak dengan Dodi di tahun 2008, ketika mengelola Journal human of capital. Dodi termasuk penulis yang produktif mengusulkan artikel. Ternyata beliau kini direktur program MM di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unibraw, dan sedang menjadi ketua panitia untuk 2nd APMBA International Conference on Business and Management Science. Masih ada satu slot Keynote Speaker yang belum terisi, panitia tertarik dengan materi riset resiliensi dan inovasi ku. Mereka segera mengundang aku mengisi keynote speech di Jumat 12 Desember 14 pagi. Setelah mengatur makeup class untuk beberapa kelas, aku menyetujui tawaran menantang itu dan terbang ke Malang.
Meski cuma 2 hari, pengalaman memenuhi undangan menyampaikan ceramah serta diskusi dengan rekan-rekan di Unibraw sangat menginspirasi. Selain karena mendengar dan merasakan “vibrant” nya fakultas bisnis dan ekonomi Unibraw, menjadi keynote speaker untuk sebuah konferensi internasional “strengthening” kepercayaan diriku, dan mempertebal “iman” kedosenan :)
M. Taufiq Amirhttp://www.blogger.com/profile/05907847855732957454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812122025621989140.post-70562401640390842242015-01-25T01:27:00.002-08:002015-01-31T20:06:19.856-08:00Proyek Modul Workshop <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsZBi4IXO1_0hV2JOExjS3zEMmUp346WvtzO_VVF7G6kwid8EjrurCIphKH00igD7_LBHLC_UpEXKrhSqmeHYQ2A5fDKaKfOfjq61eOoGucfjff701Da3y_aqm9zpedhRvPUKAkrgIgeTO/s1600/with+urip.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsZBi4IXO1_0hV2JOExjS3zEMmUp346WvtzO_VVF7G6kwid8EjrurCIphKH00igD7_LBHLC_UpEXKrhSqmeHYQ2A5fDKaKfOfjq61eOoGucfjff701Da3y_aqm9zpedhRvPUKAkrgIgeTO/s320/with+urip.jpg" /></a></div>Alhamdulillah, saya dan rekan Urip Sedyowidodo berhasil memenangkan tender proyek modul pelatihan di PT Cp Prima Tbk, sebuah perusahaan budidaya dan makanan olahan hasil laut kemasan terbesar di Indonesia. Perusahaan ini menjadikan “entrepreneurship” sebagai sebuah nilai-nilai perusahaan dan ingin menyebarkannya menjadi budaya secara menyeluruh kepada karyawan. Kami mengusulkan 3 level modul pelatihan, yakni level basic, advance dan strategik. Pihak CP Prima menyetujui semua usulan kami, yakni 24 modul pelatihan selama 6 hari untuk ketiga level tersebut.
Sejak Oktober 2014 saya dan Urip mengadakan berbagai rapat dan kunjungan perusahaan untuk mendapatkan kasus-kasus yang kontekstual yang dapat memperkaya manfaat modul.
Untukku, proyek ini sangat bermanfaat. Terlepas dari nilai komersial yang kami peroleh, modul yang dibangun juga akan aku kembangkan sebagai materi perkuliahan Manajemen Inovasi di program MM Univ.Bakrie, dan juga akan berpotensi menjadi sebuah buku.
Another book is on the way !
M. Taufiq Amirhttp://www.blogger.com/profile/05907847855732957454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812122025621989140.post-81873549665320451232015-01-25T01:26:00.000-08:002015-01-25T01:26:04.472-08:00Ulang tahun Uni Alya<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGLEriPn0_ZTLWtjIY-R3R_OxKEfmS3Yd7bZp17i1gEPJjIxM_FZOfgn0OG-auN9FaX8WDlGkMOb1XKIF0yA-UWGwZCbByURxantHVdhNx-BT-wMwQyVNvAOx0V1j9Z9xw-a_M0KJXgMh9/s1600/IMG_0949.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGLEriPn0_ZTLWtjIY-R3R_OxKEfmS3Yd7bZp17i1gEPJjIxM_FZOfgn0OG-auN9FaX8WDlGkMOb1XKIF0yA-UWGwZCbByURxantHVdhNx-BT-wMwQyVNvAOx0V1j9Z9xw-a_M0KJXgMh9/s320/IMG_0949.jpg" /></a>
Uni Alya ingin ulang tahunnya ke 16 nya dirayakan berbeda dari biasanya. Dia punya mimpi ultah nya dirayakan ala “Garden party”; Bbq an, layanan photobooth, dan ada slide video selain yang standar menggunakan audio musik. Seperti biasanya, ibunya paling semangat jadi ketua panitia dan membuat aransemen jauh-jauh hari. Kami sempat khawatir karena ramalan cuaca bilang malam itu hujan ringan.
Alhamdulillah semua acara berlangsung baik. Teman2 uni sukses “prank” uni, dengan hampir semua bilang “nggak bisa datang” jelang skedul acara. Teman2 dekatnya bersedia jadi MC dan mereka seperti tidak pernah pernah kehabisan ide. Malam itu bukan hanya Uni dan teman2nya yang puas dan bahagia. Aku dan ibunya, begitupula kakak Andrea, nenek, serta para supporter lain. Abang Ihsan dan adek Gibran malah ikut-ikutan dance kalau lagu favoritnya dimainkan.
A day worth remembering to all of us, especially for uni Alya. Happy b’day Uni sayang.
M. Taufiq Amirhttp://www.blogger.com/profile/05907847855732957454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812122025621989140.post-50167394860330171742014-08-15T22:32:00.000-07:002014-08-18T18:40:39.388-07:00Fundamental Research grant<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtnAwh0wTj1POBht9eDxSHs7ra7mCVuhvN6WDXUMsqmiGBS8ysGF-VxFJbo8SDTbEc4eXfNRuJHu8KMF_FYJfJyL6llOdOj0s_czRIfv2TjBEKmsO2iY8lz_WBjBTj5DTZPSrdY5sLRGL1/s1600/dp2m.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtnAwh0wTj1POBht9eDxSHs7ra7mCVuhvN6WDXUMsqmiGBS8ysGF-VxFJbo8SDTbEc4eXfNRuJHu8KMF_FYJfJyL6llOdOj0s_czRIfv2TjBEKmsO2iY8lz_WBjBTj5DTZPSrdY5sLRGL1/s320/dp2m.jpg" /></a></div>Bersyukur proposal grant fundamental research ku lolos desk evaluation dari DP2M DIKTI. Hanya 10% dari proposal yang masuk dari para dosen di seluruh Indonesia bisa lolos di tahapan ini. Setelah harap-harap cemas, karena ini proposal riset dengan funding eksternal pertama setelah memperoleh gelar doktoral, akhirnya aku bisa sedikit lega. Aku ingin memperluas model resiliency yang aku kembangkan di disertasi dengan melihat kaitannya dengan engagement para dosen.
Alhamdulillah Jumat 16 Agustus 14 kemarin di Bandung, aku melewati sesi mempertahankan proposal ini dengan baik. Komentar segera dari salah satu reviewer setelah uraianku selesai adalah “Naah ., ini baru riset fundamental ...” ujarnya menunjukkan pada peserta satu kelompok. Rekan si reviewer ini mengiyakan sambil mengangguk-angguk. Itu sudah cukup bagiku untuk merasa optimis, proposal ini akan didanai. Insya Allah.
M. Taufiq Amirhttp://www.blogger.com/profile/05907847855732957454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812122025621989140.post-85631927717730788622014-08-15T22:28:00.000-07:002014-08-16T19:29:38.460-07:00Naskah Buku Siap dilayout<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEja80qNqLpJoxue2HxZ5rH7OkZ16HSNTsOZoX2Jpre0CFyexdKMw2bVAed-BCGjsPoTpYd-6BTZ_cmSjfU-F9iT4djEu9YYyXBQE5RoR9lN1Lwm4m8YTzWnX2dETKMZ57Bj4gbxDoe7wng_/s1600/buku.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEja80qNqLpJoxue2HxZ5rH7OkZ16HSNTsOZoX2Jpre0CFyexdKMw2bVAed-BCGjsPoTpYd-6BTZ_cmSjfU-F9iT4djEu9YYyXBQE5RoR9lN1Lwm4m8YTzWnX2dETKMZ57Bj4gbxDoe7wng_/s320/buku.jpg" /></a></div>Alhamdulillah. Draft ketiga dari buku MERANCANG KUESIONER akhirnya beres dan siap di dilayout oleh penerbit. Sebuah kepuasan tersendiri, meskipun agak meleset cukup jauh dari skedul kontrak. Bukan saja karena ini reinforcing tentang keterampilan menulis, tapi soal kekuatan dalam menaklukkan godaan prokrastinasi. Lebih penting dari itu, draf buku ini juga pembuktian janji prinsip “Beyond PhD”; bahwa studi doktoral bukan sekadar menghasilkan selembar ijazah atau paper akademik. Tapi soal aplikasi dan manfaat luas yang dihasilkannya. Mudah2an buku yang bahan dasarnya chapter Method disertasi ini bisa bermanfaat untuk kalangan luas.
M. Taufiq Amirhttp://www.blogger.com/profile/05907847855732957454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812122025621989140.post-70559388764641552712014-08-03T09:04:00.000-07:002015-01-31T20:19:51.422-08:00Ramadhan dan Idul fitri 2014<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTVfMb667tb5YVDM23w4_loUY3u0Z9Ziu0knO1hqCkbmZKi0YaF9YS060-V3vBYACJf-_hKwan53sbgYHlPxZsRZ4hoRq5kYesGlgsegTCzK27v4h-jnbHt6PyR_M9AtzIgpxUeSyuHWk4/s1600/lebaran14.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTVfMb667tb5YVDM23w4_loUY3u0Z9Ziu0knO1hqCkbmZKi0YaF9YS060-V3vBYACJf-_hKwan53sbgYHlPxZsRZ4hoRq5kYesGlgsegTCzK27v4h-jnbHt6PyR_M9AtzIgpxUeSyuHWk4/s320/lebaran14.jpg" /></a></div>
Ramadhan datang lagi dengan segala kemeriahannya. Segala “ritual” pun sudah dijalankan dengan baik. Termasuk ritual yang taat kami jalankan sejak lebaran 2004: Foto bersama. Menyenangkan menyaksikan girls dan twin tumbuh dari tahun ke tahun. Oh, ya. Tahun ini Ihsan dan Gibran sudah mengerti soal THR. Mereka bangga dompet mereka makin lama makin tebal ..M. Taufiq Amirhttp://www.blogger.com/profile/05907847855732957454noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6812122025621989140.post-87544851781510215632014-08-03T09:01:00.000-07:002014-08-09T06:42:12.978-07:00Ultah Ihsan-Gibran<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJ-ABn1J_xBdflxHL1yyApkBnH7Zqr6M_4Bo0JesdE0WfIBwSyjTPC4RN5ATV3uK9vSxi-Vn6q6naryXD_Azy5V9atGR3aQm7mUlIXEW7Lo5ubqJg16mNPTJftm1c_DF1xVOig9MSWu2bk/s1600/IMG_8815.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJ-ABn1J_xBdflxHL1yyApkBnH7Zqr6M_4Bo0JesdE0WfIBwSyjTPC4RN5ATV3uK9vSxi-Vn6q6naryXD_Azy5V9atGR3aQm7mUlIXEW7Lo5ubqJg16mNPTJftm1c_DF1xVOig9MSWu2bk/s320/IMG_8815.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaYSmJfNrdEEmbmq7kamG048EYgjU0HABO4Sgerfp18zOVaR7k9E0RM8nMf-s72TqU538USk5FJkHvnZRAAcf9k7ttj9HXdeIjIUBIrpY-cjUzuMlp25mjPb-WUVdRw3sgswGaDiYVfgdM/s1600/IMG_7654.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaYSmJfNrdEEmbmq7kamG048EYgjU0HABO4Sgerfp18zOVaR7k9E0RM8nMf-s72TqU538USk5FJkHvnZRAAcf9k7ttj9HXdeIjIUBIrpY-cjUzuMlp25mjPb-WUVdRw3sgswGaDiYVfgdM/s320/IMG_7654.JPG" /></a></div>
Di usia mereka yang ke 7, aku dan Nita sengaja siapkan tema yang khas untuk ulang tahun Ihsan dan Gibran: Piala dunia! Kebetulan sedang demam World Cup 2014. Ihsan dan Gibran juga ketularan dan sempat beberapa kali bela-belain bangun demi nonton siaran live nya. Mereka tidak sabar menunggu acara ultah itu. Ditengah acara mereka terlihat puas sekali menyaksikan dengan antusias keriaan yang terjadi.
M. Taufiq Amirhttp://www.blogger.com/profile/05907847855732957454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812122025621989140.post-14142505658804498452014-08-03T08:46:00.000-07:002014-08-03T08:46:20.590-07:00Simak Dialog<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6ZpK0XT5kFmPoV3wpnZiYIUDGXqHnDkStqRTU_X8cCgsSRo1-GPJrkuBXSPe5R8W2Y3Gwa4Mf3pDTEIGtjh0LNnZwiEcNtH2z6jLNCUtqz5TqGL1qWcvBnGgea9rl0AIBi28Rrm0UD_kV/s1600/simak+dialog.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6ZpK0XT5kFmPoV3wpnZiYIUDGXqHnDkStqRTU_X8cCgsSRo1-GPJrkuBXSPe5R8W2Y3Gwa4Mf3pDTEIGtjh0LNnZwiEcNtH2z6jLNCUtqz5TqGL1qWcvBnGgea9rl0AIBi28Rrm0UD_kV/s320/simak+dialog.jpg" /></a></div>
Kangen juga dengan suasana Gedung Keseniaan Jakarta yang menggelar konser. Juga dengan tone Riza Arshad dan Tohpati. Malam itu, awal bulan April 2014, aku bernostalgia menyaksikan salah satu grup favoritku, Simak Dialog. Meskipun dengan format baru, yakni dengan menggunakan kendang, bukan Drum, tampilan mereka tetap dahsyat. Sebuah musik yang kaya, walaupun berpenampilan sederhana.
M. Taufiq Amirhttp://www.blogger.com/profile/05907847855732957454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812122025621989140.post-22657636364201698142014-08-03T08:42:00.000-07:002014-08-03T08:42:00.448-07:00A milestone<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgesjTyXSzboijfSc4zKHeAmQClelsjItVam4rN4XVNIaomReVX_0ykJ3s5_4pu5EljJF9mjwgaXq9cK8zHkCubC3UhATI0j7tt9dMjJHQXhevLDjjLx8rwBjC-QLkimLPFSUdu8ZPn3gpE/s1600/ecu.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgesjTyXSzboijfSc4zKHeAmQClelsjItVam4rN4XVNIaomReVX_0ykJ3s5_4pu5EljJF9mjwgaXq9cK8zHkCubC3UhATI0j7tt9dMjJHQXhevLDjjLx8rwBjC-QLkimLPFSUdu8ZPn3gpE/s320/ecu.jpg" /></a></div>
<i>How do we deal with the fact that there is sadness as well as joy about each major step we take forward – including finishing a doctroal degree?</i>
Di tengah kebahagiaan yang luar biasa menyelesaikan satu pekerjaan besar, selalu ada terbersit rasa sedih. Ada yang berubah dan harus ditinggalkan. Ini yang disebut Joan Boalker <i>cost of growth</i>, ketika kita melewati satu fase penting dalam hidup kita.
Apapun sebutannya, kini saatnya memulai tantangan baru. Oh, ya. Harus segera buru-buru buat salinan ijazah ini, kasih frame, dan kirim ke neneknya anak2 di Padang. Katanya, mau dipajang di dinding ruang tamu ..
M. Taufiq Amirhttp://www.blogger.com/profile/05907847855732957454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812122025621989140.post-40398330634430358502014-08-03T08:17:00.000-07:002014-08-03T08:17:51.700-07:00The best dissertation is done dissertation ..
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijLRJLrdWxZ1e5F7mvKtkGUCLCA3ljJZ9V8xcPxByW1sAltt5oucHDK9hqTkX_qD9xl2lX3M1pKnzC0dhtDkQmwRZzB98PFb2fen3wvi-UM6QCmF6YmK_KHGk5xb5JtRkeQ9EE9CasuNMO/s1600/resubmission.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijLRJLrdWxZ1e5F7mvKtkGUCLCA3ljJZ9V8xcPxByW1sAltt5oucHDK9hqTkX_qD9xl2lX3M1pKnzC0dhtDkQmwRZzB98PFb2fen3wvi-UM6QCmF6YmK_KHGk5xb5JtRkeQ9EE9CasuNMO/s320/resubmission.jpg" /></a></div>Tanggal 28 April 2014, mungkin merupakan salah satu hari yang paling melegakan yang pernah kurasakan. Seakan beban seberat gunung baru saja kupindahkan dari punggung. Hari itu, disertasi diresubmit ke head of school, dan Peter, supervisor, memberikan kabar baik.
Garis finish itu sudah terlewati. Tuntas sudah semua pekerjaan sekolah.
M. Taufiq Amirhttp://www.blogger.com/profile/05907847855732957454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812122025621989140.post-58896319890223781172014-07-15T06:44:00.001-07:002014-07-15T06:44:51.285-07:00Java Jazz 2014Java Jazz pertama, setelah 4 kali absen karena tidak di Jakarta. Yang pertama juga nonton dengan girls, sesuatu yang sudah kami niatkan cukup lama.
Hari itu kami pilih RAN, mengulang lagi nonton konser mereka di Curtin University tahun 2010. Tambah matang mereka. Kemudian aku keliling mencicipi serba sedikit: Dewa Budjana, Richard Eliot, Norman Brown. Terakhir, aku dan Nita tutup dengan menyaksikan Jammie Cullum.
Masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, meriah. Yang berbeda: Fisik ternyata sudah tak sekuat dulu. (Sadar ... nonton festival Jazz beginian sejak hampir 20 tahun lalu ...dari Jak Jazz pertama ..).
Bagaimanapun, ini satu malam yang mengesankan. Masih pantas untuk didatangi lagi tahun depan.
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdxX2dqEbHg2hp-C8Cfue3F5_lHUtrwpxDg2v8o2jBvyAl3Mz8wlfn6C8GyKu-blIWTbapAtrlIMsEy7fBs_QqyZ7S5g3H83Bk8FUUvvNvnMGa5M8Is-fH_NDqI6I1PCvxoSGnLPwNwMfC/s1600/RAN.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdxX2dqEbHg2hp-C8Cfue3F5_lHUtrwpxDg2v8o2jBvyAl3Mz8wlfn6C8GyKu-blIWTbapAtrlIMsEy7fBs_QqyZ7S5g3H83Bk8FUUvvNvnMGa5M8Is-fH_NDqI6I1PCvxoSGnLPwNwMfC/s320/RAN.jpg" /></a></div>M. Taufiq Amirhttp://www.blogger.com/profile/05907847855732957454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812122025621989140.post-53064812578395188722013-08-26T22:25:00.000-07:002013-08-26T22:25:03.148-07:00Finally
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgP9Vk978fVOchK-gUh4VFyDlwMziKUIc0bxS3bhiZX3etBqUbhULChuHsHp6Vv6bs3KG5BCNEbZX_eJTmxkWw4kWOcjZAHSgHYFW3l1lPOU6ebi8neyyH987bn7tQqemcE6NaThi6cbZo4/s1600/submission.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgP9Vk978fVOchK-gUh4VFyDlwMziKUIc0bxS3bhiZX3etBqUbhULChuHsHp6Vv6bs3KG5BCNEbZX_eJTmxkWw4kWOcjZAHSgHYFW3l1lPOU6ebi8neyyH987bn7tQqemcE6NaThi6cbZo4/s320/submission.jpg" /></a>
<p>Akhirnya di satu hari, tanggal 11 Juli 2013.<p/>
<p>Dear Taufiq,<p/>
<p>Today I have submitted paper and electronic copies.
It took 2 days to get it copied and bound, but it's done now.
Also, the examiners have been approved.
Have a small celebration!<p/>
Kind regards,
PeterM. Taufiq Amirhttp://www.blogger.com/profile/05907847855732957454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812122025621989140.post-38479892198672845752013-08-26T22:07:00.002-07:002013-08-26T23:39:50.682-07:00The light at the end of the tunnel
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQOofZysZXRGhvJPPaa4goqKqqSmJuDe3xMPl-BnepInSuYveTNxkBD4jF7hijPQivRl8QZp6xlXi52B0UaICUdeZtujotQNyVttGuml4XacP9H_zxkGnBUVzJxdfQqlzZGMLFXZtWRVgE/s1600/light+tunnel.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQOofZysZXRGhvJPPaa4goqKqqSmJuDe3xMPl-BnepInSuYveTNxkBD4jF7hijPQivRl8QZp6xlXi52B0UaICUdeZtujotQNyVttGuml4XacP9H_zxkGnBUVzJxdfQqlzZGMLFXZtWRVgE/s320/light+tunnel.jpg" /></a>
<p>Ternyata, jalannya masih berliku. Turunan terjal, tikungan tajam. Semester 7 pun berlalu, visa habis, dan harus part-time enrollment.
Berikut email Peter di bulan April 2013. Meskipun cahayanya masih samar, tetaplah sebuah harapan.</p>
<p>Dear Taufiq,
Here is my review of Ch 2 pp 7-11. The main point is 31 - I suggest a new section highlighting your contribution to theory in all the related areas. It seems the most important section of the thesis to me.
I should finish the ch in the next few days, the last sections do not need so much thought.
I'm not sure I put it in the notes up to 22, but there should also be brief discussion of the meaning of the nonsignificant paths in this ch.</p>
<p>Now I can see the light at the end of the tunnel..</p>
Cheers,
Peter
M. Taufiq Amirhttp://www.blogger.com/profile/05907847855732957454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812122025621989140.post-83051862135577120622012-08-04T06:59:00.000-07:002012-08-04T21:34:40.189-07:00Persahabatan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidemoNmY1RE2tRNjFf2J2jR0yIEuo70CD7Nhff-2OKZ2i41aNidGUgCvYf_IwwZe4dos_HqyWeDwL4aLSbBMTiWNgpfPZgRMF5TP9nCWKRkjca6hLyYgUCUgVDFIPcWsyBf2ebQ3x6DjMn/s1600/friendship.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="135" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidemoNmY1RE2tRNjFf2J2jR0yIEuo70CD7Nhff-2OKZ2i41aNidGUgCvYf_IwwZe4dos_HqyWeDwL4aLSbBMTiWNgpfPZgRMF5TP9nCWKRkjca6hLyYgUCUgVDFIPcWsyBf2ebQ3x6DjMn/s200/friendship.jpg" /></a></div>
Betapa besar peran persahabatan dalam banyak sisi kehidupan. Jauh dari keluarga 7 bulan terakhir, di negeri orang, aku merasakan betul tuah persahabatan. Banyak hikmah yang kuperoleh dari pergaulanku dengan beberapa orang yang cukup dekat di sini.</p>
<p>Merasa senasib dengan pergulatan menyelesaikan studi, keberadaan mereka memberi kekuatan tersendiri. Perhatian dan sapaan mereka adalah penyemangat. Kabar kelancaran progres studi mereka adalah driver. Jokes mereka pembangkit gairah. Di sisi lain, keluhan dan curhat mereka bisa menjadi peneguh hati.</p>
<p>Lebih dari itu, tidak jarang –dengan caranya sendiri-sendiri– mereka mengingatkan. Atau bahkan lebih tepat melindungiku, dari perilaku dan perbuatan yang tidak perlu.
Kehangatan persahabatan, tak pelak lagi, menentukan secara signifikan keberhasilan studi.</p>M. Taufiq Amirhttp://www.blogger.com/profile/05907847855732957454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812122025621989140.post-83856789536977900262012-08-04T00:32:00.000-07:002012-08-04T05:27:51.303-07:00Sydney3: Amazing Sydney<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiukmVTz9LPgJoFR5V8CBxBDPJYhysCNMxX5MKuOHSHnoQCQYut3z2Uxs_x4SxObytgk8s8-ByIfdeb8_SN-UKy4D6u1mMdBZha7XpffvSkzA0p9XucuMXV8AwyoZoL8CN8BT2Xxo-QfHoS/s1600/Transfer+JKT+713.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="132" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiukmVTz9LPgJoFR5V8CBxBDPJYhysCNMxX5MKuOHSHnoQCQYut3z2Uxs_x4SxObytgk8s8-ByIfdeb8_SN-UKy4D6u1mMdBZha7XpffvSkzA0p9XucuMXV8AwyoZoL8CN8BT2Xxo-QfHoS/s200/Transfer+JKT+713.jpg" /></a></div>
Sensasi itu sudah terasa saat beranjak dari parkiran Sydney domestic airport. Sahabatku menyebutnya “serasa di Jakarta”, dengan berseliewerannya mobil dan angkutan umum. Terbiasa dengan Perth yang kalem, metropolitan seperti Sydney terasa lebih <i>vibrant.</i> Sepintas, kaya Jakarta memang. Tapi, tunggu dulu. Tentunya minus polusi, kemacetan, dan manusia yang menyemut.</p>
<p>Di hari-hari pertama, kami menikmati suasana seputaran central station city dekat kampus UTS, dimana gedung bergaya <i>Victorian</i> berbaur dengan arsitektur modern. Atraksi-atraksi unggulan Sydney lain, menyusul. <i>China town</i> ala Glodok dan <i>Darling Harbour</i> yang mempesona dengan refleksi pemandangan city night nya jadi pilihan awal <i>leisure</i> kami.</p>
<p>Di kesempatan berikutnya, kami menikmati Bondi Beach yang bersih dengan langit birunya, dan Circular Quay dengan Sydney Rock dan Sydney Opera nya yang meriah. Betapa beruntungnya kami. Di tengah winter, kami mendapatkan anugerah hari yang cerah. Mostly sunny. Selain suasana kampus tengah kota UTS, kami putuskan juga untuk mencicipi suasana kampus apik University of New South Wales. Menumpang <i>light train</i>, <i>monorail</i>, dan memanjat <i>Sydney tower eye</i>, melengkapi plesiran ini. Satu lagi. Merekam berbagai suasananya dengan kamera Canon ku pun menjadi kepuasan tersendiri.</p>
<p>Berharap sensasi <i>amazing Sydney</i> ini menaikkan level semangatku untuk kembali menghadapi disertasi yang masih perlu diukir di sana sini bagiannya. Setidaknya, lagi-lagi ini peluang menjadikan sebuah pengalaman, alasan untuk memanjatkan rasa syukur. <i>Alhamdulillah.</i>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7EnNhhP4hTpvFWa6Wz9z_vwPyYGdqhR6zySkmNg8bmcytHYCPMYu18XXKsWQK-HGaK9XOvQsSzM47-LebpXXZKAYw9iSKMir99qBuayUbrisQRfi0S_dMKQ6-HxGDZfoTZiLsrXeOX2vj/s1600/Transfer+JKT+599.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="134" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7EnNhhP4hTpvFWa6Wz9z_vwPyYGdqhR6zySkmNg8bmcytHYCPMYu18XXKsWQK-HGaK9XOvQsSzM47-LebpXXZKAYw9iSKMir99qBuayUbrisQRfi0S_dMKQ6-HxGDZfoTZiLsrXeOX2vj/s200/Transfer+JKT+599.jpg" /></a></div>M. Taufiq Amirhttp://www.blogger.com/profile/05907847855732957454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812122025621989140.post-45039549880422006742012-07-28T21:01:00.001-07:002012-08-04T21:38:59.082-07:00Sydney2: Dua orang baik<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7T1YSMMtx6YbS0ptKf4g9oce2Z8ayp_vU8kcr_URKK1fcEBqPJDrmU5Y1XIq1H5MJREaCOD3OwE-sT_GSZTYRH8xC8L_p9sIdGqpmKQ-iuVawD2LDS85nAhzJd67krAkqILF4NtlYzPab/s1600/Two+good+men.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="150" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7T1YSMMtx6YbS0ptKf4g9oce2Z8ayp_vU8kcr_URKK1fcEBqPJDrmU5Y1XIq1H5MJREaCOD3OwE-sT_GSZTYRH8xC8L_p9sIdGqpmKQ-iuVawD2LDS85nAhzJd67krAkqILF4NtlYzPab/s200/Two+good+men.jpg" /></a></div>
<p>Perlu mencatat dua orang yang melakukan hal sederhana tapi bermakna, yang membantu aku dan sahabatku selama di Sydney. Yang pertama, Om Edy, pria menjelang 60 tahun yang telah menetap di Sydney lebih 30 tahun. Yang kedua, mas Khairul Anam, dosen dari sebuah PTN di Jawa Timur yang sedang mengambil PhD nya di bidang engineering di UTS.</p>
<p>Kenal dengan mertuaku, Om Edy antusias sekali ingin membantu menjemput ke Bandara dan mengantarkan kami ke penginapan. “Nanti telpon saja atau SMS, kasih tahu pakai pesawat apa dan baju apa. Nanti Om Edy jemput.” katanya menawarkan. “Om Edy pakai peci nasional” ulangnya lagi lewat SMS, menjelang kami take off. Dengan peci itu, tak sulit menemukan beliau saat kami mendarat. Bantuannya sangat memudahkan, karena kami harus ke dua tempat sekaligus. Walaupun lokasi penginapan tidak jauh dari stasiun, karena sudah gelap, hampir pasti kami akan kerepotan kalau tidak diantar. Baru kenal lewat telpon, namun merelakan 2 jam an waktunya memang bukan luar biasa. Tapi, begitu bermakna untuk kami. Dia memaksa untuk mengantar kami ke bandara lagi saat pulang. Keikhlasannya membantu, dan mudah2nya akses ke bandara dengan kereta, membuatku lebih pantas untuk menolak tawaran ini.</p>
<p>Mas Anam sudah kuhubungi sejak 3 minggu sebelum berangkat, untuk mencari tahu alternatif penginapan dan transportasi selama kursus. Pria lajang ini selalu responsif menjawab email atau telpon. Dia sempatkan menemui kami di sela-sela rehat kursus, dan dengan kehangatannya kami langsung akrab. Sempat juga dibawanya kami makan siang di common room postgraduatenya. Hampir setiap hari selama kami di Sydney, mas Anam selalu bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan kami soal UTS, soal kereta, soal bus dan tempat-tempat yang ingin kami kunjungi. Tidak jarang, beliau menyempatkan diri membuka dulu google map, bahkan mencetakkannya untuk kami, jika kebingungan dengan satu lokasi. “Nggak apa-apa, pak. Nggak usah sungkan-sungkan..” katanya setiap kali aku berbasa-basi sudah merepotkan dia. Tak ada nada keberatan dan terganggu di suaranya. Hanya ketulusan.</p>
<p>Saat pulang, aku pastikan pamit dan berterima kasih lewat sms pada dua orang baik ini, berikut kalimat “Jazakumullahu Khairan”. “Semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal”M. Taufiq Amirhttp://www.blogger.com/profile/05907847855732957454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812122025621989140.post-36760629575187357862012-07-20T19:26:00.000-07:002012-07-20T19:26:58.509-07:00Sydney1: 5-days course<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHyvLWAVNB_IVVyxRFgjeFonodIi05BuuRl7rvJsjP19LFXlHKyRfXnESJuWgYI-dQ9JUV8wyCI3EqIAmSEide98t1Lh9ZSNg7hyphenhyphenTRMSJRLja8xZGr5X9d-Nx_wXso1Ay5_epk7jM7eMw3/s1600/Transfer+JKT+084.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="200" width="126" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHyvLWAVNB_IVVyxRFgjeFonodIi05BuuRl7rvJsjP19LFXlHKyRfXnESJuWgYI-dQ9JUV8wyCI3EqIAmSEide98t1Lh9ZSNg7hyphenhyphenTRMSJRLja8xZGr5X9d-Nx_wXso1Ay5_epk7jM7eMw3/s200/Transfer+JKT+084.jpg" /></a></div>
<p>Satu minggu penuh di akhir Juni aku berada di Sydney. Tujuan utamanya adalah mengikuti kursus <i>Advanced Structural Equation Modeling (SEM) using AMOS</i> yang di selenggarakan ACSPRI, sebuah konsorsium pelatihan riset. Aku membutuhkan kursus ini untuk mematangkan penggunaan analisis ku pada disertasi. Di kampus ku, ECU, masih sangat jarang staf akademik yang mahir dengan SEM. Kedua, aku pikir,pengetahuanku tentang SEM dan AMOS ini akan membuka peluang untuk melakukan penelitian yang lebih menarik. Alasan ketiga, mengunjungi Sydney adalah <i>leisure</i>. Bagi pelajar di Perth, mengunjungi belahan timur Australia, antara Sydney, Melbourne atau Brisbane, menjadi pertimbangan tersendiri. Seperti ada yang kurang, kalau kita 3 tahunan di Australia Barat, tapi tidak mampir ke salah satu negara bagian itu.</p>
<p>Aku berangkat bersama seorang sahabat dari <i>school of management ECU</i>. Secara keseluruhan, mengikuti kursus yang diselenggarakan di University of Technology Sydney ini menyenangkan. Pertama, pengajarnya memang seorang pakar dalam bidang SEM dan AMOS. Kedua, bahan-bahan yang diberikan sangat lengkap, terutama yang bersifat data dan panduan. Ketiga, peserta mendapat kesempatan untuk konsultasi “one-to-one” yang langsung membahas masalah dengan data penelitian masing-masing. Meski pada dua hari terakhir kami agak keteteran mengikuti materi yang cukup kompleks dan baru kami kenal, toh kami tetap merasa beruntung karena mendapatkan wawasan baru. Suasana kelas yang pesertanya kebanyakan staf dosen dan peneliti yang sudah mahir dengan statistik, memberi dorongan tersendiri untuk memajukan diri.</p>
<p>Beberapa hari diantara hari kursus, kami sempat tinggal lebih lama di laboratorium, mencoba mempraktekkan yang telah kami peroleh: mengutak-atik kesesuaian model dan data yang kami miliki. Begini enaknya kalau punya sahabat rajin dan pintar. Aku merasa beruntung sahabatku ini menularkan determinasinya untuk hasil yang optimal dalam analisis thesis. Dalam suasana <i>up-and-down</i> dengan hasil yang kadang memelas, kadang melegakan, kami berdiskusi dan saling menyemangati.<p>
<p>5 hari penuh mengikuti kursus tingkat lanjut, menyadarkanku lagi, betapa hasrat belajar, keinginan untuk berkembang, serta kekukuhan menjadi lebih baik dari sebelumnya, adalah modal utama dalam hidup.</p>M. Taufiq Amirhttp://www.blogger.com/profile/05907847855732957454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812122025621989140.post-40957526813447556822012-06-09T00:07:00.004-07:002012-06-09T00:11:48.575-07:00Pacuan kuda; Belmont Park Racecourse<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZCVF95BA1JCifkMoEYtA9IRArGO5AUh2mBWyfYiVKIa8xZmmDxklgWfPP5MPXRS16XxIX-1pWd7yh_KJWrNqoeevYwAxRxCE9K8TrLj5DP3dXKJm2oHLkMvwkjGkw8ttA3tbnHXMj7nao/s1600/belmont.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="146" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZCVF95BA1JCifkMoEYtA9IRArGO5AUh2mBWyfYiVKIa8xZmmDxklgWfPP5MPXRS16XxIX-1pWd7yh_KJWrNqoeevYwAxRxCE9K8TrLj5DP3dXKJm2oHLkMvwkjGkw8ttA3tbnHXMj7nao/s200/belmont.jpg" /></a>
<p>Memperingati <i>Foundation Day Western Australia</i>, pemerintah State WA mengadakan satu acara pacuan kuda di <i>Belmont Park Racecourse</i>. Setelah nonton konser, Australian footy, balap mobil, ini kesempatanku untuk mengalami seberapa hebohnya acara pacuan kuda di Australia.</p>
<p>Seperti yang dibayangkan, pacuan kuda bagi golongan tertentu di Australia bukan hanya soal adu cepatnya kuda. Bukan hanya soal kelihaian joki memacu kudanya. Ini soal bagaimana mereka bersosialisasi, berkumpul dan menikmati alkohol.</p> Juga soal beradu mode busana, rambut, dan..ini <i>the best part </i>nya: Bertaruh!</p>
<p>Tentang taruhan, aku baru menyadari setelah di Belmont. Ternyata yang dipertaruhkan bukan saja pacuan di arena Belmont, tapi juga di arena-arena lainnya di Australia. Saat jeda, menunggu pergantian kuda, semua mengalihkan perhatian ke monitor-monitor yang tersedia di setiap sudut stadion termasuk satu layar lebar.</p>
<p>Aku sempatkan diri mengamati dari dekat, bagaimana kuda-kuda itu dikelola di kandangnya menjelang masuk ke arena, dan dipertontonkan menjelang mulai berlaga supaya jelas bagi petaruh, kuda mana yang jadi andalan mereka.</p>
<p>Sungguh, hari itu, aku di anugerahi lagi satu pengalaman unik yang menyenangkan….<i>(Except, I missed so much my 300mm zoom lens …)</i></p>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxASceZwZbBXMI-xUNY4EEQbUyCeQj5xuk8UWNQe8HIC0otfDMRGv5Qq4diyLRWdDPhOZi3Q-tePbQp_3KkhOnN5qCC7atr52YCHqBS3e32bt-v6hwB-sg8JJFa7NZKbW5_GxFi_4s6fnA/s1600/belmont1.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="134" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxASceZwZbBXMI-xUNY4EEQbUyCeQj5xuk8UWNQe8HIC0otfDMRGv5Qq4diyLRWdDPhOZi3Q-tePbQp_3KkhOnN5qCC7atr52YCHqBS3e32bt-v6hwB-sg8JJFa7NZKbW5_GxFi_4s6fnA/s200/belmont1.jpg" /></a>M. Taufiq Amirhttp://www.blogger.com/profile/05907847855732957454noreply@blogger.com0